Blitar - Dari kecil Bagus Dwi Setiawan tidak suka diajak naik sepeda motor standar. Dia merasa lebih nyaman jika naik motor modifikasi. Dan ternyata, kesukaannya itu membawanya menjadi sebuah profesi.
Sebuah usaha workshop modifikasi motor berhasil dibangun. Dan puncak dari setiap karyanya, tak pernah dihitung dari nominal uang yang diterima, melainkan kepuasan pelanggan yang menerima hasil karyanya dengan gembira.
Hanya ditemani seorang karyawan, Bagus mengerjakan dengan detail desain yang diinginkan pelanggannya. Sebuah bengkel sederhana di Kelurahan Dandong Kecamatan Srengat menjadi tempatnya bekerja, sekaligus menyalurkan hobi seni modifikasi sepeda motor. Nama bengkel itu Nuansa Kencana.
Bapak satu putra ini mengaku, ilmu modifikasi motor didapatnya secara otodidak. Sebagian dengan melihat langsung dari youtube. Apalagi sejak memutuskan pulang kampung ke Blitar, dia bertemu komunitas Motor Antik Indonesia
Untuk memodifikasi satu unit motor, Bagus membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Kendalanya hanya satu. Di Blitar susah mencari spare part. Dia harus menjelajah dunia maya untuk mencari penjual online. Dan risiko tertipu sering dialaminya. Tapi berbekal pengalaman, semakin banyak temannya dari luar kota yang membantu mencarikan spare part yang dibutuhkannya.
"Alhamdulillah, karya saya banyak yang dapat prestasi di ajang festival modifikasi. Walaupun masih kelas regional. Tapi itu juga yang membuat banyak pelanggan baru datang," ujarnya.
Tak hanya warga Blitar, namun orang Wonosobo, Wonogiri, Kediri, Malang dan Surabaya juga datang ke workshopnya. Bagus juga tak hanya melayani modifikasi, namun juga bisa menggarap restorasi motor jadul yang sekarang kembali naik daun.
Pria yang memasuki usia 29 tahun ini tampak bahagia dengan pekerjaannya sekarang. Baginya, setiap pelanggan baru dengan desain baru selalu mendatangkan tantangan baru. Lalu berapa omzetnya menggeluti usaha itu?
"Nggak pernah ngitung. Bagian istri saya kalau itu. Bagi saya, terus berkarya dan membuat orang lain gembira itu adalah segalanya," pungkasnya.